Jumat, 22 Januari 2016

Curhat Kesel Di Warung Kopi

Terkadang saya mikir gimana ya jadi dagang kopi yang baik? Apakah harus selalu ngomong pada orang yang lewat "ngopi pak ngopi?, belanja ya belanja?.  Jujur saja saya sulit melakukan hal seperti ini. Cara mereka/ cara dangang lain memberitaukan dirinya kesetiap orang orang yang lewat memberitau dirinya bahwa mereka seorang dagang. Sulitnya di sini bukan karna apa2, tapi karna diri saya sendiri aja yang memiliki karakter pemalu. *kok jadi ngenalin diri masalah karakter sih?*
Hmmz, 4 tahun sudah saya menjadi dagang. Pedangang kopi di Pelabuhan Padangbai. Sampai saat ini saya masih tetap menjadi diri saya sendiri. Karakter yang cendrung diam dan cuek (lho kok bangga sih?). Tapiii belakangan ini, dari akhir-akhir tahun 2015 sampai saat ini (udah tahun baru 2016) saya mulai mencoba seperti mereka. Di mana kalau ada orang yang duduk (biasanya sih kalau saya tau kalau itu calon penumpang yang nyebrang) dengan beraninya saya langsung nawarin berbicara "ngopi pak, mas"? dst (sesuai umur & gender). Terkadang kalau mereka ngak nyaut sambil buang muka saya jadi kesel. Saya merasa ngak dihargai karna saya ngomong tapi ngak disahuti. Jadi pengen tau orang2 yang kayak gini apa sih profesinya? Bisa saya katakan, orang yang seperti ini adalah orang yang sombong. Orang yang tidak ramah terhadap lingkungan. Sangat tidak pantas sekali untuk menjadi Presiden, Gubenur, dan Bupati apabila ia memiliki cita-cita salah satu diantaranya. Gimana bisa jadi Presiden kalau sikapnya arogan kaya gitu. Di jamin saya ngak akan coblos dia, siapa tau aja suatu saat nanti dia benar nyalonin. Dan saya akan publikasikan wajahnya (di blog saya pastinya) trus saya kasi keterangan bahwa orang ini adalah orang yang sombong. Orang ini pernah ada di warung saya dan ngak ramah banget sama lingkungan.

Orang yang membuat saya kesel udah pasti saya ingat dan saya rekam wajahnya 100% di memori saya. #CurhatKesel. Ngomong2 tentang curhat kesel ada lagi nih, hal yang membuat saya dua kali lipat kesel di warung kopi. Ceritanya ada segrombolan mas mas. Mereka duduk dan nunggu cukup lama di warung saya, nah beberapa menit kemudian datenglah temanya cuma 1 orang. Satu orang ini saya tau niatnya pesen kopi di warung sebelah. Dan memang bener satu orang ini pesen kopi di warung sebelah dan mengajak teman temanya juga untuk ngopi di sana . Rasanya tu ukhhh, pengen marah tapi ngak seharusnya juga marah. Orang yang kayak gini nih adalah orang yang ngak punya otak dan perasaan. Kalau dia memang punya, make otak dan perasaanya dia ngak akan seperti itu. Kembali saya merasa ngak dihargai dalam hal ini. Sadar ngak sih temenya itu tadi nuggunya di sini. Jadi ngak salah donk ya saya ngarepnya kalian belanja disini dan ngopi disini juga. Kalau emang pengen ngopi disana ya ngopi aja di sana sendiri ngak usah mempengaruhi temen temenya. #CurhatKesel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bangun keramah-tamahan serta perkenalan dengan komentar